Total Tayangan Halaman

Senin, 12 Maret 2012

Softskill


Softskill

Latar belakang
Di dalam persaingan seperti sekarang, kebutuhan akan tenaga kerja yang memiliki profesionalisme dan manajerial skill yang berbasis kemampuan sudah merupakan tuntutan. Terlebih di dunia kerja sekarang banyak dipengaruhi perubahan pasar, ekonomi dan teknologi. Tenaga kerja yang memiliki kecerdasan emosional (Emotional Quatient) sangat mendukung pemenuhan kebutuhan tersebut disamping kecerdasan intelektual. Softskill juga bisa disebut ketrampilan khusus yang bersifat non-teknis, tidak berwujud, dan kepribadiaan yang menentukan kekuatan seseorang pemimpin dan pendengar yang baik.


Isi

Softskill adalah ketrampilan yang tidak melekat pada jenis pekerjaan tertentu, semisal saja kemampuan berpikir kritis, kemimpinan, dan kemampuan memotivasi diri. Ketrampilan berinteraksi dan bekerja sama secara sinergi dengan orang lain juga merupakan bagian dari softskill. Softskill juga dapat membantu mengendalikan stres,kemampuan memecahkan masalah dan mengelola diri sendiri. Bisa juga diartikan sebagai ketrampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (INTER-PERSONAL SKILL) dan ketrampilan dalam mengatur dirinya sendiri (INTRA-PERSONAL SKILL) yang mampu mengembangkan unjuk kerja secara maksimal.
Contoh kemampuan softskill :
• Kejujuran
• Tanggung jawab
• Berlaku adil
• Kemampuan bekerja sama
• Kemampuan beradaptasi
• Kemampuan berkomunikasi
• Toleran
• Hormat terhadap sesama
• Kemampuan mengambil keputusan
• Kemampuan memecahkan masalah, dsb

Kesimpulan

perlu diketahui bahwa softskill didalam diri kita sangat berguna dalam menjalankan kegiatan sehari-hari, karena adanya softskill didalam diri kita, kita dapat berorganisasi,berkomunikasi,bertanggung jawab,beradaptasi  dengan siapa saja dan semua masalah dapat terselesaikan dengan kemampuan softkill yang kita miliki.
ketrampilan khusus yang bersifat non-teknis, tidak berwujud, dan kepribadian yang menentukan kekuatan seseorang sebagai pemimpin, pendengar yang baik. dan softskill juga dapat diartikan sebagai kemampuan yang ada pada dalam diri kita sendiri, seperti kemampuan kita berkomunikasi, mendengar dan memahami suatu persoalan dan memecahkanya.
ketrampilan khusus yang bersifat non-teknis, tidak berwujud, dan kepribadian yang menentukan kekuatan seseorang sebagai pemimpin, pendengar yang baik. dan softskill juga dapat diartikan sebagai kemampuan yang ada pada dalam diri kita sendiri, seperti kemampuan kita berkomunikasi, mendengar dan memahami suatu persoalan dan memecahkany ketrampilan khusus yang bersifat non-teknis, tidak berwujud, dan kepribadian yang menentukan kekuatan seseorang sebagai pemimpin, pendengar yang baik. dan softskill juga dapat diartikan sebagai kemampuan yang ada pada dalam diri kita sendiri, seperti kemampuan kita berkomunikasi, mendengar dan memahami suatu persoalan dan memecahkanya.

hardskill



Hardskill
Latar belakang
Dalam persaingan kerja pada saat ini dan teknologi semakin canggih,yang membuat kita secara otomatis mengikuti perkembangan teknologi yang setiap tahun mengalami kemajuan. tenaga kerja tidak hanya berbekal pada kemampuan berpikir kritis, kemimpinan, dan kemampuan memotivasi diri untuk menuju suatu tujuan yang ingin dicapai, tetapi juga harus diimbangi dengan kempuan hardskill kita yaitu suatu kemampuan teknis seperti kualitas keamampuan teknis yang kita miliki sewaktu mengemban perguruan tinggi atau keahlian  yang kita miliki.

Isi
Hardskill adalah penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan ketrampilan teknis yang berhubungan dengan bidang ilmunya. Dan setiap profesi dituntut mempunyai hardskill yang khusus. ketrampilan teknis yang melekat atau dibutuhkan untuk profesi tertentu.c Hardskill sudah pasti dibutuhkan untuk bisa bekerja dengan tepat tujuan.
Contoh : insinyur mekanin membutuhkan ketrampilan bekerja dengan permesinan, dan programmer harus menguasai teknik pemograman dengan bahasa tertentu. Dokter harus mumpuni bidang ilmu kedokteran
Hard skills pemain sepak bola (Kemampuan Teknis) :
  • Berlari
  • Menendang
  • Berebut bola

Kesimpulan
Kita dapat mengetahui teknologi semakin canggih dan mengalamin kemajuan yang pesat, dalam hal ini hardskill juga berperan besar untuk ilmu yang kita miliki, mampu bersaing dalam hal pekerjaan dengan menggunakan kamampuan atau keahlian yang dimiliki setiap orang.

metode penalaran


Latar Belakang
Penalaran menghasilkan pengetahuan yang diartikan dengan kegiatan berpikir dan bukan perasaan. Dengan demekian bahwa tidak semua kegiatan berpikir menyadarkan diri pada penalaran jadi penalaran merupakan kegiatan berpikir yang mempunyai karakteristik dalam menemukan kebenaran.
Dalam metode penalaran terdapat 2 jenis penalaran :
1.     Metode penalaran induktif
2.    Metode penalaran dekduktif
 Isi
Metode induktif
Metode berpikir induktif adalah suatu penalaran yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasil pengamatan empiric dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum. Dlam hal ini penalarn induktif merupakan kebalikan dari penalaran dekduktif
Contoh :
Jika dipansakan, besi memuai
Jika dipansakan, tembaga memuai
Jika dipansakan, emas memuai
Jika dipansakan, logam memuai

Metode dekdutif
Model berpikir dekduktif adalah penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat khusus.
Contoh:
Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.

Kesimpulan
dalam kedua metode ini masing-masing mempunyai tujuan yang berbeda. metode induktif mempunyai pengertian umum sesuatu kebenaran tetapi belum sepenuh benar,bisa benar atau bisa salah sedangkan metode dekdutif semua peristiwa yang kebenaranya telah diyakini atau sepenuhnya benar.

 sumber :

www.wikipedia.com

www.google.com

defenisi penalaran


Latar belakang
      Penalaran adalah sebuah proses berpikir yang menghasilkan pengetahuan kemampuan berpikir dan bukan dengan menggunakan perasaan. Dan penalaran mempunyai sebuah karakteristik untuk mencari kebenaran. Setiap orang mempunyai cara berpikir yang berbeda-beda dalam hal menemukan kebenaran, oleh karena itu proses berpikir manusia dalam menghasilkan kesimpulan yang benar itu juga berbeda-beda, dan disetiap penalaran tersebut mempunyai kereteria yang berbeda-beda.


Isi
Penalaran adalah sebuah prose berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi-proposisi yang sejenis, bedasarkan sejumlah prosisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar. Dalam penalaran, proposisi yangdijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut konklusi. Hubungan antara premis dan konklusi adalah konsekuensi.

Penalaran mempunyai 2 metode yaitu :
1.     Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum
2.    Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.

Kesimpulan
Penalaran sama seperti pola pikir yang secara luas yang disebut juga logika, setiap kegiatan penalaran memiliki logika yang berbeda-beda dan berpikir secara logis. suatu analisa atau kerangka berpikir yang dipergunakan untuk analisis tersebut disebut logika penalaran. Suatu kegiatan analisis mempergunakan logika ilmiah.

sumber: